Dongeng sebelum tidur “Keistimewaan sholawat”

Dongeng sebelum tidur “Keistimewaan sholawat”. Admin dongeng nyata kali ini akan mencoba berbagi tentang dongeng sebelum tidur “Keutaman sholawat” Yang sungguh sangat banyak sekali keitimawaan, dan fadhilahnya, baik itu buat si pembacanya itu ataupun kepada orang lain, baiklah langsung saja kita simak ini dia ceritanya.

Dongeng sebelum tidur “Keistimewaan sholawat”

Pada suatu hari datanglah seorang nenek kepada Imam Hasan Basri, dengan wajah sedih dan tetesan air mata ia bercerita tentang anak gadisnya yang telah meninggal dunia. Nenek itu sangat merindukannya, karena dia merupakan anak satu-satunya yang ia miliki.
Kemudian ia bertanya kepada Imam Hasan Basri,
“Wahai Tuan Guru, bagai mana caranya agar aku bisa bertemu dengan anakku itu, meskipun itu hanya dalam mimpi?” Tanyak nenek itu.
Imam Hasan Basri pun terdiam sejenak kemudianpun beliau bertanya kepada nenek itu.
“Apakan anda cinta kepada Rasulullah?”.
“Ya, tidak ada cinta yang paling besar selain cinta ku pada Allah dan Rasul-Nya”. Jawab nenek itu kemudian Imam Hasan Basri pun berkata
“Kalau begitu, bacalah sholawat pada Rasulullah semampu ibu, karena itu merupakan tumpahan dari cinta ibu kepada Rasulullah S.A.W”
Keesokan harinya nenek itupun menjalankan apa yang diperintahkan oleh Imam Hasan Basri. Setelah beberapa lama kemudian, nenek itupun memperoleh apa yang ia inginkan. Yaitu bermimpi bertemu dengan anak gadisnya yang tercinta. Didalam mimpinya itu ia melihat pada leher anak gadisnya itu yang dulunya dilehernya dililit kalung berlian kini ia melihat ada seekor ular sedang melilit leher anaknya, betisnya yang dahulu dililit dengan kain sutera mengkilat, kini berubah menjadi rantai besi yang merah membara, sehingga nenek itupun terkejut menjerit dan terbangun dari tidurnya.
Keesokan harinya ia pun melaporkan prihal mimpinya itu kepada Imam Hasan Basri, dan Imam Hasan Basri pun sangat terkejut mendengar cerita nenek itu.
“Sungguh berat siksaan yang diterima oleh anak gadis itu”
Meskipun telah melihat dalam mimpi akan siksaan yang diterima oleh anaknya itu nenek itu terus saja membaca sholawat tidak pernah putus asa. Ia secara terus menerus mengucapkan sholatan keatas Nabi Muhammad atas bukti cintanya kepada Rasulullah.
Pada suatu malam Imam Hasan Basripun memimpikan gasis putri nenek tersebut, ia sangat heran dan terkejut saat melihatnya, karena apa yang dilihatnya itu sangat berbeda dengan apa yang telah diceritakan oleh nenek itu, gadis itu benar-benar cantik dengan memakai kalung untaian berlian dan mutiara putih bermata unta yang sangat indah dengan pakaian sutera halus dan berbau sangat harum dan wangi, sampai-sampai Imam Hasan Basri pun terpesona melihatnya.
“Wahai tuan guru, apakan tuan tidak mengenali saya?”. Tanya gadis itu kepada Imam Hasan Basri.
“Tidak, aku tidak pernah mengenali mu” Jawab Imam Hasan Basri.
“Saya adalah anak gadis nenek yang pernah meminta amalah kepada Imam”. Kata gadis itu,
Mendengar penjelasan gadis itu Imam Hasan Basri pun menjadi heran, karena cerita nenek itu sangat berbeda dengan apa yang dilihatnya, tak mungkin nenek itu berbohong kepadanya.
“Menurut cerita ibumu, kamu dalam keadaan tersiksa, kalau begitu ibumu itu telah membohongiku” Kata Imam Hasan Basri.
“Tidak, ibuku tidak pernah berbohong, dulu memang saya disiksa, namun kini telah dibebaskan, termasuk juga semua teman-temanku dialam kubur, kedudukan kami terangkat dan dosa-dosa kami telah diampuni oleh Allah S.W.T”. Jelas gadis itu.
“Gerangan apa yang menyelamatkan mu itu” Tanya Imam Hasan Basri penasaran.
“Pada suatu ketika ada seorang laki-laki datang kekuburan kami, kemudia beliau membacakan sholawat yang pahalanya dihadiahkan kepada kami, sehingga secara serentak kami terangkat dari siksaan kubur. Dan itu juga berkat ibu saya yang tak henti-hentinya mengamalkan sholawat pemberian tuan, sehingga maksiat dan dosa-dosa kami pun terhapus oleh siraman pahala sholawat tersebut”. Jelas gadis itu lagi.
Akhirnya Imam Hasan Basripun terbangun dari tidurnya. Dan keesokan harinya, sang Imam pun bercerita semua mimpinya itu kepada sang ibu dari gadis itu. Mendengar cerita Imam Hasan Basri betapa bahagianya Ibu itu sehingga iapun semakin rajin membacakan sholawat keatas Nabi Muhammad S.A.W setiap malam.
Demikian cerita kumpulan kisah nyata kali ini tentang keutaman sholawat yang sungguh besar sekali fadilahnya, semoga kita dapat mengambil hikmah dan intisarinya, semoga kita menjadi semakin yang lebih baik.